Nuansa religius senantiasa hadir tiap Ramadhan tiba. Kaum muslim berlomba-lomba beramal ibadah, karena hanya di Ramadhan, amal ibadah dilipatgandakan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, setan dibelenggu, dan kita diberi semangat (lebih) untuk beribadah.
Yg diharapkan, hal ini (semangat beramal dan beribadah) tidak saja terjadi di bulan Ramadhan, namun juga di bulan2 lainnya.
Pada Ramadhan, banyak doa dipanjatkan dan dilontarkan para hamba ALLOH SWT. Semakin banyak doa dipanjatkan, semakin besar harapan ingin dikabulkannya doa tersebut.
Sebagai makhluk terbaik, manusia mempunyai figur Rasululloh SAW sebagai suri tauladan dalam hidup di dunia (dan kelak di akhirat). Wasiat Rasululloh SAW: Al Qur’an dan Sunnah.
ALLOH SWT sudah berjanji di surat An Noor(24):55,“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”
Janganlah kita pernah merasa terbebas dari sifat munafik. Hal ini karena sifat munafik merupakan sifat yg cukup sulit dideteksi, mirip dengan takabur/sombong.
Ulama membagi sifat shiddiq menjadi:
1. Meluruskan dan membenarkan niat (hanya untuk ALLOH SWT)
2. Meluruskan impian dan pelaksanaan
3. Jujur dan benar dalam amal
4. Jujur dalam berkata-kata
5. Jujur dalam janji pada manusia dan sumpah pada ALLOH SWT
6. Jujur dalam meraih tingkatan2 istimewa (imam yg adil, menjadi hamba ALLOH SWT)
(Sumber)
0 komentar:
Posting Komentar